Sabtu, 14 April 2012

30 tahun usiamu kini ukhti

KotaSantri.com - Ukhti, karena kasih sayang Allahlah detik ini engkau mampu merenda kata demi kata menjadi sebuah kalimat yang bergelora, yang mampu membangkitkan jiwamu sendiri yang sering kerontang oleh syahwat duniawi…

Ukhti, dari ketiadaan dan kehinaan yang teramat sangat, dibalik kelembutanmu Allah angkat derajatmu menjadi seorang muslimah yang memiliki hati yang teguh bagai baja, semangat yang terus membara dan cita-cita yang teramat besar dan tinggi untuk digapai…

Sholehah, hari ini Allah menatapmu dalam jumlah hari yang semakin berkurang dalam usiamu. Perjalanan waktu hidupmu telah banyak memberi makna kehidupan dalam kedewassan sikapmu. Terlalu banyak jika di urai kesalahan dan dosa yang pernah kau lakukan. Terlalu sedikit kebaikan yang baru kau kerjakan. Adakah bilangan waktu menjadi cermin dalam menyikapi detik-detik waktu yang semakin berkurang?


Sholehah, masihkah kau ingat ketika malam-malam mu senantiasa kau hiasi dengan doa-doa agar dirimu memiliki keberanian melebihi singa dalam menatap dunia? Masih ingatkah akan doamu menjadi pengusaha dan hafizah Al-Qur'an yang memiliki gelar duniawi doktor dan profesor?

Sayang, masihkah menjadi azzamu, bahwa hidup di bawah naungan Al-Qur'an akan memberikan ketentraman lahir batin bagi manusia dan alam semesta, dan kau berdoa pada Allah agar dijadikan perantara cahaya Al-Qur'an itu. Walau kau selalu menyadari betapa lemah imanmu, betapa fakir ilmumu dan betapa dhoif dirimu…

Sayang, bersyukurlah pada Allah yang telah memberikan segala kebaikan untukmu. Seorang ikhwan sholeh Allah hadiahkan menjadi penentram jiwamu yang kesepian. Sejauh apakah pengabdiamu pada suamimu yang telah menjadikan engkau sosok feminim dalam dunia ini.

Ukhti, panjangkanlah senantiasa rakaat-rakaat shalatmu, tetaplah santun pada Rabbmu dan juga manusia. Menangislah kembali pada-Nya mengadukan segala kelemahanmu, mohon ampunlah atas dosa-dosa yang telah berurat dan berakar dalam kulit dan tulang-tulangmu. Mintakan dengan air mata yang berlinang, suara yang sendu, dan hati yang penuh takut dan harap disepertiga malam-Nya agar engkau diberikan kekuatan menapaki jalan dakwah yang menjadi pilihanmu, iman yang berlimpah, hati yang lembut dan bercahaya serta lisan yang terjaga mengeluarkan kata-kata yang baik.

Ukhti, jangan pernah melupakan azzammu, mengabdi pada Allah dan suamimu. Bukankah hidupmu telah kau wakafkan untuk perjuangan agamamu. Dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu. Tidak ada kebahagiaan kecuali dengan ilmu dan amal. Komitmenlah menjadi penghafal Al-Qur'an dan segera selesaikan disertasimu.

Ukhti, jangan pernah mengeluh dengan sesak dan beratnya medan perjuangan yang kau lalui. Perempuan-perempuan di Palestina memegang batu untuk berjuang, di sini kau hanya memegang pena dan keyboard yang dapat merangkai beribu cerita yang membawa ibrah, goreskanlah terus mata penamu yang tajam itu. Perempuan-peramuan di Palestina diperkosa, tapi kau nyaman di sini dalam dekapan suamimu. Bersyukurlah dengan keadaanmu. Mohonkanlah pada Allah, agar mulia wanita-wanita di bumi Islam yang lain.

30 tahun usiamu kini ukhti, semoga tetap menjadi penyejuk jiwa, penentram hati, dan pelipur lara bagi seorang laki-laki yang telah Allah halalkan untukmu, suamimu. Sekali lagi, tetaplah komitmen dengan azzamu.

Ukhti, selamat berkarya, berjuang dan beramal. Kreatif, inovatif, prestatif, edukatif.


Bandung, 12 Desember 2004, 21.00 WIB
Dalam 30 tahun perjalan usiaku.

=====

"Bersihkan hati, sucikan jiwa, raih kemenangan"

sumber : Yesi Elsandra (bunga rampai 9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar